Tapung – Bupati Kampar Ahmad Yuzar kembali absen dalam kegiatan resmi pemerintahan. Dalam acara peresmian perpustakaan ramah lingkungan di SMKN 1 Tapung, Senin (14/7), kehadiran pemerintah daerah hanya diwakili oleh Wakil Bupati Kampar, Dr. Hj. Misharti, S.Ag., M.Si., mendampingi Gubernur Riau, Abdul Wahid, S.Pd.I., M.Si.
Perpustakaan yang diresmikan tersebut merupakan bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Toyota Concern. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Misharti mengapresiasi kepedulian pihak swasta terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Kampar.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Toyota Concern atas bantuannya. Perpustakaan ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap peningkatan mutu pendidikan di daerah kita,” ujar Misharti.
Ia berharap perpustakaan tersebut mampu meningkatkan literasi dan kualitas sumber daya manusia, khususnya bagi para siswa SMK N 1 Tapung.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid dalam sambutannya menyampaikan pentingnya keberadaan perpustakaan di tengah keterbatasan anggaran.
“Ini adalah bentuk kebahagiaan tersendiri bagi kami. Di tengah efisiensi anggaran, ruang baca seperti ini masih bisa dihadirkan. Yang terpenting bukan hanya bangunannya, tapi aktivitas di dalamnya untuk menambah wawasan anak-anak kita,” kata Wahid.
Ia juga berharap agar kerja sama dari Toyota Concern tidak berhenti pada pembangunan perpustakaan saja, tetapi dapat dilanjutkan dengan bentuk bantuan lain yang bermanfaat bagi masyarakat Riau.
Turut hadir dalam acara ini Chief Finance Officer Agung Concern Berlinton Siahaan, Chief Operating Officer Agung Toyota Himawan Wahyu Whardana, dan Regional Manager Agung Toyota Mahmud Fauzi.
Ahmad Yuzar Kian Tertutup
Absennya Bupati Ahmad Yuzar dari sejumlah agenda penting belakangan ini menjadi sorotan publik. Sejak kasus dugaan korupsi bank tanah eks-transmigrasi di Desa Indra Sakti, Tapung, mencuat, kehadiran Yuzar di ruang publik kian jarang.
Kasus tersebut menyeret seorang kepala desa ke penjara dan mencoreng nama baik pemerintahan daerah. Keputusan yang diambil Ahmad Yuzar saat menjabat sebagai Asisten I Pemerintahan, sekaligus Ketua Tim Pengelolaan Aset Tanah, dinilai menjadi faktor utama munculnya dugaan penyimpangan tersebut.
Tak hanya itu, Bupati Kampar juga dikabarkan tengah diburu oleh sejumlah kontraktor yang menagih kejelasan soal pembayaran kegiatan proyek yang tertunda. Hingga kini, belum ada solusi konkret yang diambil oleh Yuzar, menambah daftar panjang persoalan yang belum diselesaikannya.
Sejumlah kalangan menilai kepemimpinan Ahmad Yuzar cenderung lamban dan tidak responsif.
“Sejak menjabat, beliau terkesan pasif dan menghindar dari masalah. Ini sangat disayangkan, karena masyarakat butuh pemimpin yang tegas dan hadir dalam situasi sulit,” kata Heni, seorang mahasiswa asal Kampar yang ditemui di Kampus UIN Suska Riau.
Desakan agar Ahmad Yuzar bersikap lebih terbuka dan bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai kepala daerah pun mulai disuarakan dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka menilai, jika ketidakhadirannya terus berlanjut, maka kepercayaan publik akan kian merosot.***
#Ahmad Yuzar #Banyak Masalah